Minggu, 24 Juni 2012

Berpikir Benar, Pengertian,dan contoh

HOME      ABOUT ME     CONTACT     NEXT BLOGS

Contoh Makalah Lengkap….!



Berpikir Benar, Pengertian,dan contoh.
BAB I
PENGANTAR
I.                   Latar Belakang
Logika tidak mempelajari cara atau metode berpikir dari semua ragamnya, tetapi pemikiran yang paling sehat dan praktis. Banyak jalan pemikiran kita dipengaruhi oleh keyakinan, pola berpikir kelompok, kecenderungan pribadi, pergaulan dan sugesti. Juga banyak pemikiran yang diungkapkan sebagai luapan emosi seperti caci maki, kata pujian atau pernyataan keheranan dan kekaguman. Ada juga pemikiran yang diungkapkan dengan argumentasi yang secara sepintas kelihatan benar untuk memutar - balikkan kenyataan dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi maupun golongan.
Logika menyelidiki, menyeleksi, dan menilai pemikiran dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan untuk mendapatkan kebenaran, terlepas dari segala kepentingan dan keinginan perorangan. Logika merumuskan serta menerapkan hukum - hukum dan patokan - patokan yang harus ditaati agar seseorang dapat berpikir benar, efisien, sistematis, dan teratur. Dengan demikian ada dua obyek penyelidikan Ilmu Logika (Ilmu Mantiq), Pertama, Pemikiran sebagai obyek material. Kita mengenalnya dengan nama Logika Material (al-Mantiq al-Maddi) dan Yang Kedua, Patokan-patokan atau hukum - hukum berpikir benar sebagai obyek formalnya, yang disebut Logika Formal (al-Mantiq as-Suwari ).
II.                Rumusan Masalah
a)      Pengertian Berpikir Benar
b)      Cara Berpikir Benar
c)      Contoh Berpikir Benar





BAB II
PEMBAHASAN
       I.            Pengertian Berpikir Benar
Pikiran Positif Merupakan Pikiran Yang Dapat Memperkuat Karakter / Kepribadian, Karena Pikiran Positif Tidak Membuat Kita Lemah Namun Justru Membuat Diri Kita Menjadi Kuat. Jadi Kita Tak Perlu Ragu Dan Takut Akan Kemampuan Kita,  Justru Sebaliknya Kita Harus Percaya Pada Kemampuan Kita. Dalam Membangun Kebiasaan Positif Dengan Hanya Melihat Yang Terbaik Dalam Diri Anda Ddan Orang Lain, Percaya Bahwa Anda Mampu Melakukan Hal Besar. Perlu Ditekankan Bahwa Pikiran Kita Memang Menentukan Keberhasilan Kita, Karena Apa Yang Anda Lakukan Kemarin Menentukan Diri Anda Hari Ini, Dan Apa Yang Anda Lakukan Hari Ini Menentukan Jadi Apa Anda Besok.
Memang Sulit Untuk Terus Berpikir Positif Ketika Keadaan Kita Berlawanan Dengan Mimpi Dan Harapan Kita. Namun Ketika Kita Membiasakan Diri Untuk Terus Berpikir Positif, Nantinya  Kebiasaan Itu  Akan Menjadi Suatu Daya Tarik Bagi Kita. Semakin Hari  Pikiran Baik Kita Akan Menjadi Semakin Besar, Sehingga Kita Akan Bisa Melakukan Hal - Hal Yang Kelihatannya Mustahil.

Berpikir Positif Sangat Penting Untuk Diterapkan Dalam Kehidupan, Karena Pikiran Itu  Dapat Mempengaruhi Anda Untuk Melakukan Hal -Hal Yang Tepat. Kebanyakan Orang Yang Salah Mengambil Profesi Atau Bisnis Karena Mereka Tidak Berpikir Matang Atau Positif. Mereka Tidak Bisa Membuat Pilihan Yang Tepat Bagi Hidup Mereka Sendiri.

Pikiran Yang Terisi Dengan Hal - Hal Positif Dapat Membangun Karakter Serta Nasib Anda. Maka Sepatutnyalah Kita Tidak Menyia - Nyiakannya Dengan Hal - Hal Yang Negatif. Orang Yang Berpikir Positif Akan Mempunyai Alasan Untuk Bangga Pada Diri Mereka Sendiri Dan Akan Bisa Menjalani Hidup Dengan Lebih Semangat. Tak Ada Kekurangan, Keterbatasan Kebimbangan, Atau Rasa Takut, Karena Mereka Telah Merubahnya Menjadi Kekuatan. Mereka Telah Terbiasa Menerima Pikiran Positif Serta Membuang Semua Pikiran Negatif Dari Otaknya.

Karena Pikiran Negatif Akan Membawa Kehancuran Yang Tidak Menghasilkan Apapun Kecuali Rasa Takut, Rasa Putus Asa , Dan Bahklan Kegagalan Yang Sangat Menyakitkan. Dengan  Berpikir Positif Maka Anda Adalah Orang  Optimist Yang Tidak Akan Fokus Pada Keburukan Diri Sendiri Ataupun Orang Lain.

Salah Satu Hal Yang Dapat Dilakukan Untuk Membiasakan Berpikir Positif Adalah Dengan Memfokuskan Diri Pada Potensi Anda. Mulailah Dengan Membuat Penilaian Jujur Tentang Kemampuan Anda Sendiri. Fokuskanlah Diri Anda Pada Hal - Hal Yang Bisa Anda Lakukan. Jangan Fokuskan Diri Anda Pada Hal Yang Negatif, Yaitu Kelemahan Anda, Fokuslah Pada Potensi Yang Anda Miliki. Sebab Jika Anda Fokus Pada Kelemahan Anda, Berarti Anda Membiarkan Kelemahan Tersebut Menentukan Hasil Yang Anda Dapatkan. Begitupun Sebaliknya Jika Anda Hanya  Memikirkan Kekuatan / Kelebihan, Maka Anda Lah Yang Akan  Menentukan Hasil Yang Anda Dapatkan.

Teruskanlah Berpikir Positif Karena Keberanian Sejati Timbul Daari Kesabaran Yang Terus Menerus. Biasakanlah Untuk Selalu Mengarahkan Pikiran Kita Pada Hal - Hal Besar Dan Inspiratif. Sehingga Pikiran Besar Dari Orang Lain Bisa Menjadi Milik Kita, Dan Kita Dapat Hidup Dengan Potensi Kita Yang Sebesar – Besarnya.

    II.            Cara Berpikir Benar
Cara berfikir yang benar adalah cara berfikir yang sesuia dengan kenyataan konkrit. Tidak berfikir sesuai dengan keinginan atau fikiran kita sendiri yang sifatnya subyektif, karena pada dasarnya ide atau pikiran berasal dari situasi konkrit atau kenyataan. Ada beberapa prinsip yang penting dan menjadi dasar dalam berfikir secara benar, yaitu:
o   Pertama, Antara satu hal dan hal yang lain memiliki saling hubungan yang konkrit. Untuk dapat memahami dan mengerti suatu hal, tidak bisa dipisahkan dari saling hubungannya dengan hal hal lain di sekitarnya. agar dapat memahami persoalan kaum tani/nelayan dengan sebaik baiknya, maka kita harus melihat saling hubungannya dengan kebijakan negara, saling hubungannya dengan imperialisme, saling hubungannya dengan keberadaan tuan tanah, saling hubungannya dengan persoala buruh dan sebagainya.
o   Kedua, segala sesuatu selalu dalam keadaan berubah dan berkembang. Berarti bahwa segala sesuatu tidak dalam keadaan yang selalu sama dan tetap. Seperti misalnya diri kita juga mengalami perubahan dan perkembangan. Dari mulai lahir, masa kanak kanak, masa remaja, masa dewasa, berkeluarga, masa tua dan kemudian mati. Demikian juga organisasi tani/nelayan, dari mulai tidak ada, kecil, berkembang, mungkin ada masalah (penyakit), kuat dan kemudian besar.  
o   Ketiga, perubahan atau perkembangan bergerak ke arah yang lebih maju dan bersegi hari depan. Perkembangan tidak pernah bergerak mundur, tetapi maju dan berpihak pada yang bersegi hari depan. Sistem yang menindas kaum tani/nelayan yaitu imperialisme dan feodalisme adalah sistem yang sudah usang dan sekarat. karena sistem tersebut megakibatkan penindasan dan kemiskinan. Kaum tani /nelayan sudah tidak menghendakinya serta selalu bangkit melakukan perlawanan. Hal ini tentunya bertentangan dengan pikiran musuh musuh rakyat, bahwa segala sesuatu adalah tetap dan tidak berubah. Sehingga sistem yang menindas rakyat akan terus bertahan dan tetap.
o   Keempat, perubahan atau perkembangan segala sesuatu ditentukan oleh faktor dalam atau kekuatan internal. Hal ini bertentangan dengan pikiran metafisis bahwa perubahan lebih ditentukan oleh faktor luar. Misalnya sebuah telur berubah menjadi anak ayam lebih ditentukan oleh pergerakan unsur unsur kehidupan yang ada didalam putih dan kuning telur. Sementara suhu, atau panas dari luar baik berupa panas alami dari tubuh induk ayam maupun panas buatan seperti listrik lebih bersifat mempengaruhi atau membantu menetasnya anak ayam. Kebenaran kesimpulan tersebut dibuktikan ketika sebuah batu dierami oleh induk ayam atau diberi panas buatan, maka tidak dapat menetas menjadi anak ayam. Demikian juga perjuangan kaum tani/nelayan, lebih ditentukan oleh kekuatan internal kaum tani/nelayan sendiri, jika kaum tani/nelayan tidak mau bangkit bergerak dan berorganisasi, maka keadaan  kaum tani/nelayan tidak  akan menjadi lebih baik ke depan. Kehadiran faktor luar seperti aktifis, LSM, Pemerintah lebih merupakan faktor yang mempengaruhi tidak menentukan kebenaran.
Untuk dapat memiliki cara berpikir yang benar, maka kita dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
III.             Terlibat langsung dalam praktek sosial. Jika kita ingin memiliki pikiran yang benar tentang persoalan kaum tani, maka kita harus terlibat langsung dalam kehidupan dan perjuangan kaum tani. Karena tanpa itu, maka kita tidak akan dapat merasakan sungguh-sungguh suka duka dan persoalan kaum tani. Demikian juga jika kita ingin memiliki pikiran yang benar tentang perjuangan kaum tani, maka kita juga harus terlibat langsung dalam perjuangan kaum tani.
IV.             Membangun tradisi penyelidikan sosial. Jika kita ingin memiliki pikiran yang benar tentang kenyataan maka kita harus mau untuk menyelidiki keadaan sosial yang ada. Jangan sampai kita mengeluarkan banyak pernyataan dan pikiran tanpa terlebih dulu mengetahui kenyataan yang sesungguhnya. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan organisasi tani di pedesaan, maka kita tidak boleh segan-segan ke desa melakukan penyelidikan sosial tentang organisasi tani.
V.                Membiasakan diri untuk berpikir hati-hati dan dari banyak segi tentang segala sesuatu. Pepatah lama mengatakan sekali kening berkerut, timbullah kebijaksanaan. Jika kita ingin mengetahui sesuatu dengan benar dan tepat, maka harus memikirkan dengan hati-hati dan tidak dengan serba terburu-buru. Kita harus mampu untuk menganalisis sebuah persoalan secara mendalam dari banyak segi dan saling hubungannya dengan persoalan lain. Dengan demikian kita dapat secara persis mengetahui sebab-sebab mendasar dari persoalan tersebut dan merumuskan jalan keluarnya.
 III.            Contoh Berpikir Benar
Sebuah kisah nyata

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapatditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu. Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya. Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama
Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu : "Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibuitu kemudian menutup matanya. "Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?" Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya. Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu
kasihi". Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang,
napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya. "Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran disana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu". Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb. "Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya "Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?" Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif". Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang
kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah. Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.
Berikut ini beberapa contoh pengubahan sudut pandang agar kita bias berpikir benar :
Saya BERSYUKUR;
1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan,
karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain.
2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu
artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.
3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu
artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan
4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya bekerja
dan digaji tinggi
5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan,
karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman
6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup
makan
7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu
artinya saya masih mampu bekerja keras
8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu
artinya masih ada kebebasan berpendapat
9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu
artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup

10. Untuk semua masalah dan penderitaan hidup yang saya alami, karena
itu artinya saya memiliki pengharapan hidup kekal yang penuh sukacita di
surga.