Contoh Makalah Lengkap….!
- Berpikir Benar, Pengertian dan contoh.
- ·
Partai Politik Dan Implementasi Pemilihan Umum Di Indonesia
- ·
Konflik Dayak Dan Etnik Madura, Contoh Makalah Konflik Pluralisme
- ·
Pemikiran Politik Soekarno
- ·
Partai Politik Dan Implementasi Pemilihan Umum
- ·
Contoh Skripsi Pemerintahan Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa
- ·
Hukum Kepegawaian Contoh Makalah
- · Konflik Ambon Dan Patologi Sosial Contoh Makalah Pluralisme
Berpikir
Benar, Pengertian,dan contoh.
BAB
I
PENGANTAR
I.
Latar Belakang
Logika tidak mempelajari cara atau
metode berpikir dari semua ragamnya, tetapi pemikiran yang paling sehat dan
praktis. Banyak jalan pemikiran kita dipengaruhi oleh keyakinan, pola berpikir
kelompok, kecenderungan pribadi, pergaulan dan sugesti. Juga banyak pemikiran
yang diungkapkan sebagai luapan emosi seperti caci maki, kata pujian atau
pernyataan keheranan dan kekaguman. Ada juga pemikiran yang diungkapkan dengan
argumentasi yang secara sepintas kelihatan benar untuk memutar - balikkan
kenyataan dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi maupun golongan.
Logika menyelidiki, menyeleksi, dan
menilai pemikiran dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan untuk
mendapatkan kebenaran, terlepas dari segala kepentingan dan keinginan
perorangan. Logika merumuskan serta menerapkan hukum - hukum dan patokan -
patokan yang harus ditaati agar seseorang dapat berpikir benar, efisien,
sistematis, dan teratur. Dengan demikian ada dua obyek penyelidikan Ilmu Logika
(Ilmu Mantiq), Pertama, Pemikiran sebagai obyek material. Kita
mengenalnya dengan nama Logika Material (al-Mantiq al-Maddi) dan Yang
Kedua, Patokan-patokan atau hukum - hukum berpikir benar sebagai obyek
formalnya, yang disebut Logika Formal (al-Mantiq as-Suwari ).
II.
Rumusan Masalah
a) Pengertian
Berpikir Benar
b)
Cara
Berpikir Benar
c)
Contoh Berpikir Benar
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pengertian Berpikir Benar
Pikiran Positif Merupakan Pikiran
Yang Dapat Memperkuat Karakter / Kepribadian, Karena Pikiran Positif Tidak
Membuat Kita Lemah Namun Justru Membuat Diri Kita Menjadi Kuat. Jadi Kita Tak
Perlu Ragu Dan Takut Akan Kemampuan Kita, Justru Sebaliknya Kita Harus
Percaya Pada Kemampuan Kita. Dalam Membangun Kebiasaan Positif Dengan Hanya
Melihat Yang Terbaik Dalam Diri Anda Ddan Orang Lain, Percaya Bahwa Anda Mampu
Melakukan Hal Besar. Perlu Ditekankan Bahwa Pikiran Kita Memang Menentukan
Keberhasilan Kita, Karena Apa Yang Anda Lakukan Kemarin Menentukan Diri Anda
Hari Ini, Dan Apa Yang Anda Lakukan Hari Ini Menentukan Jadi Apa Anda Besok.
Memang
Sulit Untuk Terus Berpikir Positif Ketika Keadaan Kita Berlawanan Dengan Mimpi
Dan Harapan Kita. Namun Ketika Kita Membiasakan Diri Untuk Terus Berpikir
Positif, Nantinya Kebiasaan Itu Akan Menjadi Suatu Daya Tarik Bagi
Kita. Semakin Hari Pikiran Baik Kita Akan Menjadi Semakin Besar, Sehingga
Kita Akan Bisa Melakukan Hal - Hal Yang Kelihatannya Mustahil.
Berpikir
Positif Sangat Penting Untuk Diterapkan Dalam Kehidupan, Karena Pikiran Itu
Dapat Mempengaruhi Anda Untuk Melakukan Hal -Hal Yang Tepat. Kebanyakan
Orang Yang Salah Mengambil Profesi Atau Bisnis Karena Mereka Tidak Berpikir
Matang Atau Positif. Mereka Tidak Bisa Membuat Pilihan Yang Tepat Bagi Hidup
Mereka Sendiri.
Pikiran
Yang Terisi Dengan Hal - Hal Positif Dapat Membangun Karakter Serta Nasib Anda.
Maka Sepatutnyalah Kita Tidak Menyia - Nyiakannya Dengan Hal - Hal Yang
Negatif. Orang Yang Berpikir Positif Akan Mempunyai Alasan Untuk Bangga Pada
Diri Mereka Sendiri Dan Akan Bisa Menjalani Hidup Dengan Lebih Semangat. Tak
Ada Kekurangan, Keterbatasan Kebimbangan, Atau Rasa Takut, Karena Mereka Telah
Merubahnya Menjadi Kekuatan. Mereka Telah Terbiasa Menerima Pikiran Positif
Serta Membuang Semua Pikiran Negatif Dari Otaknya.
Karena
Pikiran Negatif Akan Membawa Kehancuran Yang Tidak Menghasilkan Apapun Kecuali
Rasa Takut, Rasa Putus Asa , Dan Bahklan Kegagalan Yang Sangat Menyakitkan.
Dengan Berpikir Positif Maka Anda Adalah Orang Optimist Yang Tidak
Akan Fokus Pada Keburukan Diri Sendiri Ataupun Orang Lain.
Salah
Satu Hal Yang Dapat Dilakukan Untuk Membiasakan Berpikir Positif Adalah Dengan
Memfokuskan Diri Pada Potensi Anda. Mulailah Dengan Membuat Penilaian Jujur
Tentang Kemampuan Anda Sendiri. Fokuskanlah Diri Anda Pada Hal - Hal Yang Bisa
Anda Lakukan. Jangan Fokuskan Diri Anda Pada Hal Yang Negatif, Yaitu Kelemahan
Anda, Fokuslah Pada Potensi Yang Anda Miliki. Sebab Jika Anda Fokus Pada
Kelemahan Anda, Berarti Anda Membiarkan Kelemahan Tersebut Menentukan Hasil
Yang Anda Dapatkan. Begitupun Sebaliknya Jika Anda Hanya Memikirkan
Kekuatan / Kelebihan, Maka Anda Lah Yang Akan Menentukan Hasil Yang Anda
Dapatkan.
Teruskanlah
Berpikir Positif Karena Keberanian Sejati Timbul Daari Kesabaran Yang Terus
Menerus. Biasakanlah Untuk Selalu Mengarahkan Pikiran Kita Pada Hal - Hal Besar
Dan Inspiratif. Sehingga Pikiran Besar Dari Orang Lain Bisa Menjadi Milik Kita,
Dan Kita Dapat Hidup Dengan Potensi Kita Yang Sebesar – Besarnya.
II.
Cara
Berpikir Benar
Cara berfikir yang benar
adalah cara berfikir yang sesuia dengan kenyataan konkrit. Tidak
berfikir sesuai dengan
keinginan atau fikiran kita sendiri yang sifatnya subyektif, karena pada
dasarnya ide atau pikiran berasal dari situasi konkrit atau kenyataan. Ada
beberapa prinsip yang penting dan menjadi dasar dalam berfikir
secara benar, yaitu:
o
Pertama, Antara satu hal dan hal yang lain memiliki saling hubungan yang
konkrit. Untuk dapat memahami dan mengerti suatu hal, tidak bisa dipisahkan
dari saling hubungannya dengan hal hal lain di sekitarnya. agar dapat memahami
persoalan kaum tani/nelayan dengan sebaik baiknya, maka kita harus melihat
saling hubungannya dengan kebijakan negara, saling hubungannya dengan
imperialisme, saling hubungannya dengan keberadaan tuan tanah, saling
hubungannya dengan persoala buruh dan sebagainya.
o
Kedua, segala sesuatu selalu dalam keadaan berubah dan berkembang. Berarti
bahwa segala sesuatu tidak dalam keadaan yang selalu sama dan tetap. Seperti
misalnya diri kita juga mengalami perubahan dan perkembangan. Dari mulai lahir,
masa kanak kanak, masa remaja, masa dewasa, berkeluarga, masa tua dan kemudian
mati. Demikian juga organisasi tani/nelayan, dari mulai tidak ada, kecil,
berkembang, mungkin ada masalah (penyakit), kuat dan kemudian besar.
o
Ketiga, perubahan atau perkembangan bergerak ke arah yang lebih maju dan
bersegi hari depan. Perkembangan tidak pernah bergerak mundur, tetapi maju dan
berpihak pada yang bersegi hari depan. Sistem yang menindas kaum tani/nelayan yaitu
imperialisme dan feodalisme adalah sistem yang sudah usang dan sekarat. karena
sistem tersebut megakibatkan penindasan dan kemiskinan. Kaum tani /nelayan sudah tidak menghendakinya
serta selalu bangkit melakukan perlawanan. Hal ini tentunya bertentangan dengan
pikiran musuh musuh rakyat, bahwa segala sesuatu adalah tetap dan tidak berubah.
Sehingga sistem yang menindas rakyat akan terus bertahan dan tetap.
o Keempat, perubahan atau perkembangan segala sesuatu
ditentukan oleh faktor dalam atau kekuatan internal. Hal ini bertentangan dengan pikiran metafisis
bahwa perubahan lebih ditentukan oleh faktor luar. Misalnya sebuah telur
berubah menjadi anak ayam lebih ditentukan oleh pergerakan unsur unsur
kehidupan yang ada didalam putih dan kuning telur. Sementara suhu, atau panas
dari luar baik berupa panas alami dari tubuh induk ayam maupun panas buatan
seperti listrik lebih bersifat mempengaruhi atau membantu menetasnya anak ayam.
Kebenaran kesimpulan tersebut dibuktikan ketika sebuah batu dierami oleh induk
ayam atau diberi panas buatan, maka tidak dapat menetas menjadi anak ayam.
Demikian juga perjuangan kaum tani/nelayan, lebih ditentukan oleh kekuatan
internal kaum tani/nelayan sendiri, jika kaum tani/nelayan tidak mau bangkit
bergerak dan berorganisasi, maka keadaan
kaum tani/nelayan tidak akan
menjadi lebih baik ke depan. Kehadiran faktor luar seperti aktifis, LSM,
Pemerintah lebih merupakan faktor yang mempengaruhi tidak menentukan kebenaran.
Untuk
dapat memiliki cara berpikir yang benar, maka kita dapat melakukan hal-hal
sebagai berikut :
III.
Terlibat langsung dalam praktek sosial. Jika kita ingin memiliki pikiran
yang benar tentang persoalan kaum tani, maka kita harus terlibat langsung dalam
kehidupan dan perjuangan kaum tani. Karena tanpa itu, maka kita tidak akan
dapat merasakan sungguh-sungguh suka duka dan persoalan kaum tani. Demikian
juga jika kita ingin memiliki pikiran yang benar tentang perjuangan kaum tani,
maka kita juga harus terlibat langsung dalam perjuangan kaum tani.
IV.
Membangun tradisi penyelidikan sosial. Jika kita ingin memiliki pikiran
yang benar tentang kenyataan maka kita harus mau untuk menyelidiki keadaan
sosial yang ada. Jangan sampai kita mengeluarkan banyak pernyataan dan pikiran
tanpa terlebih dulu mengetahui kenyataan yang sesungguhnya. Untuk mengetahui
bagaimana perkembangan organisasi tani di pedesaan, maka kita tidak boleh
segan-segan ke desa melakukan penyelidikan sosial tentang organisasi tani.
V.
Membiasakan diri untuk berpikir hati-hati dan dari
banyak segi tentang segala sesuatu. Pepatah lama mengatakan sekali kening berkerut, timbullah
kebijaksanaan. Jika kita ingin mengetahui sesuatu dengan benar dan tepat, maka
harus memikirkan dengan hati-hati dan tidak dengan serba terburu-buru. Kita
harus mampu untuk menganalisis sebuah persoalan secara mendalam dari banyak
segi dan saling hubungannya dengan persoalan lain. Dengan demikian kita dapat
secara persis mengetahui sebab-sebab mendasar dari persoalan tersebut dan
merumuskan jalan keluarnya.
III.
Contoh
Berpikir Benar
Sebuah kisah nyata
Ada seorang ibu rumah tangga yang
memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan &
kerapihan rumah dapatditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih,
bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai
pengabdiannya itu. Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak
suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan
hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan
berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah
sekali terjadi terjadi dan menyiksanya. Atas saran keluarganya, ia pergi
menemui seorang psikolog bernama
Virginia Satir, dan menceritakan
masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia
Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu : "Ibu harap tutup mata ibu
dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibuitu kemudian menutup matanya.
"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak
ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?" Sambil
tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia
tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya. Virginia Satir melanjutkan;
"Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada
anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan
kosong tanpa orang-orang yang ibu
kasihi". Seketika muka ibu itu
berubah keruh, senyumnya langsung menghilang,
napasnya mengandung isak.
Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah
terjadi pada suami dan anak-anaknya. "Sekarang lihat kembali karpet itu,
ibu melihat jejak sepatu & kotoran disana, artinya suami dan anak-anak ibu
ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka
menghangatkan hati ibu". Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman
dengan visualisasi tsb. "Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka
matanya "Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat
ibu?" Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Aku tahu maksud
anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka
hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif". Sejak saat itu,
sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang
kotor, karena setiap melihat jejak
sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah. Kisah di atas
adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang
mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP
(Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut
Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga
sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan
mengubah sudut pandangnya.
Berikut ini beberapa contoh
pengubahan sudut pandang agar kita bias berpikir benar :
Saya BERSYUKUR;
1. Untuk istri yang mengatakan malam
ini kita hanya makan mie instan,
karena itu artinya ia bersamaku
bukan dengan orang lain.
2. Untuk suami yang hanya duduk
malas di sofa menonton TV, karena itu
artinya ia berada di rumah dan bukan
di bar, kafe, atau di tempat mesum.
3. Untuk anak-anak yang ribut
mengeluh tentang banyak hal, karena itu
artinya mereka di rumah dan tidak
jadi anak jalanan
4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup
besar, karena itu artinya saya bekerja
dan digaji tinggi
5. Untuk sampah dan kotoran bekas
pesta yang harus saya bersihkan,
karena itu artinya keluarga kami
dikelilingi banyak teman
6. Untuk pakaian yang mulai
kesempitan, karena itu artinya saya cukup
makan
7. Untuk rasa lelah, capai dan penat
di penghujung hari, karena itu
artinya saya masih mampu bekerja
keras
8. Untuk semua kritik yang saya
dengar tentang pemerintah, karena itu
artinya masih ada kebebasan
berpendapat
9. Untuk bunyi alarm keras jam 5
pagi yg membangunkan saya, karena itu
artinya saya masih bisa terbangun,
masih hidup
10. Untuk semua masalah dan
penderitaan hidup yang saya alami, karena
itu artinya saya memiliki
pengharapan hidup kekal yang penuh sukacita di
surga.